Wednesday, November 30, 2011

ketika angka angka lebih berperan

Posted by Rina Purnama Sari at 5:44:00 pm 0 comments
Pulang ke rumah kedua setelah rutinitas kampus yang capeknya bak menghitung jumlah lembaran buku teos mendenhall mengharapkan hal yang membuat otak ini meregang. yaah hari ini itu bak mimpi, suguhan pertama "pengacara2 om nazaruddin yang dituding telah menyantap sedap uang negara bersikeras kliennya ga bersalah dan menuding BAP yang di ajukan jaksa mengada ada". satu kata ASTAGHFIRULLAH.

Yang saya tau dari Mama "kita menuntut ilmu untuk mendapatkan derajat dan cara berpikir yang lebih baik". Nah, yang jadi pertanyaan dimana cara atau pola pikir sang "pengacara" yang telah ditempa sekian tahun di bangku universitas masih mau membela sang tikus negara?  apa masih adakah rasa iba yang pantas diberikan kepada mereka sang pengkhianat negara!? 

Ketika saya mempertanyakan ini di acc jejaring sosial saya hal bobrok ini, ada dua jawaban. Satu," demi uang". Apakah di zaman aneh ini uang telah menjadi kiblat segala hal? Apakah ketika seonggok uang di peluk harga diri bernilai nol besar? Atau Sang Pencipta menilai umatnya dari sepeti lembaran kertas bernilai dunia itu? Tentu ini cuma bagi orang yg menganggap hidup hanya di dunia. Ketika uang membutakan  mata hati, jdi buat apa lama lama mengadu otak universitas jika hanya akan merendahkan harga diri bahkan akan lebih rendah dan hina dibandingkan pengemis d lampu merah.

Jawaban kedua "mereka menyebutnya naluri pengacara, membela". yang saya tau dosen hukum apapun label instansinya tidak pernah menyuruh, menyarankan membela orang yang jelas jelas salah! Membela pencoreng nama negara ataupun gelar terhina buat mereka adalah kesalahan terbesar dalam implementasi ilmu mereka! 

Hai bapak-bapak ibuk-ibuk pengacara yang juga penghianat rakyat, dengar ini:
"Ilmu diraih untuk membedakan derajat kita dengan orang kosong, bukannya ikut menyetarakan derajat dengan mereka!"

Sumpah, saya benar benar kecewa. Seharusnya pelaku estafet negara ini kian baik, bukannya semakin berkubang dalam lumpur keserakahan. Bukannya makan enak diatas air mata rakyat kecil. 


Satu doa
 -Tuhan, selamatkan negara ini dan jauhkan saya dari hal hina ini-

Money is not everything !!

Monday, November 28, 2011

euforia bukan tolak ukur mutlak

Posted by Rina Purnama Sari at 4:05:00 pm 0 comments
Sekarang gue mau ngomentarin film yang euforianya begitu waaah. disini gue bukannya mau menjudge hasil karya orang lain, namun hanya ingin memetik nilai yang ada. Maaf sebelumnya tapi ini cuma pendapat.

Euforia yang begitu besar yang mungkin dikarenakan oleh seorang penulis yang sangat dikenal apalagi bagi penghuni setia jejaring sosial pasti kenal dia. Euforia terhadap karya orang besar tidak selamanya sukses di mata penikmatnya. Terkadang hal ini cuma di pengaruhi oleh nama besarnya.

Well, apapun hasil karya seseorang itu jauh lebih bernilai bila dibandingkan dengan hanya penikmat karya orang lain walupun terkadang kelihatan garing. 

Sekali lagi ini cuma penilaian! bukan ebuah judgement yang tidak menghargai !


Sunday, November 27, 2011

PARIS, my passion!

Posted by Rina Purnama Sari at 11:51:00 pm 0 comments

Hey, If you often visit my blog, you will see a new change! yeaa my theme! just found like my passion, PARIS! An amazing city with some unique culture and  wonderful view, how really dreaming about them! 

Always hope someday i'll be there, take my foot and felt how beautiful those city! 
Enjoy the wonderfull eiffel, visit some historical place, and memorize all event by taken some pict! yeaa everything has on my mind!

PARIS, wait me! you have open my eyes that you are a place who must be visited by all people with some your beauty! wait me!

firasat itu benar

Posted by Rina Purnama Sari at 7:12:00 pm 0 comments
25 november 2011 mungkin ga pernah terbayang selama ini, firasat seminggu belakangan ternyata benar, kabar  Papa kembali masuk RS setelah satu setengah tahun mengidap stroke. Penyakit yang kelihatannya telah sembuh ternyata ga.

Air mata yang terus mencurah ketika malam kian larut tetap ga memberi keberanian untuk nelfon ke rumah. Bukannya ga sayang atau perhatian tapi hati ini ga terlalu kuat untuk menahan perasaan cemas, mata ini g sanggup untuk menahan tetesan air mata ini. hanya takut untuk menambah rasa iba papa. 

Pa, maaf ya disaat Papa terkulai lemas di RS na ga bisa nemenin. Disaat jarum infus kembali menusuk kulit Papa yang telah mulai berkerut na ga bisa mengurangi rasa sakit itu. Jarak yang membentang ini menghalangi kita. 

Cepat sembuh Pa, jauh dari istana kita doa ini selalu ada untukmu.

Get well soon my daddy, know you have a big spirit to get the healthy!

Love miss you so much! 

Friday, November 25, 2011

vierg

Posted by Rina Purnama Sari at 4:25:00 pm 0 comments
hei blogger,,
Sekarang mau nulis tentang aku dan dirinya, ahieeew aseek!!

Berawal dari persahabatan berlanjut ke hubungan yang lebih dekat, bukan maksudnya persahabatan ga dekat tapi berasa lebih memiliki ( kurang lebihnya gini deh). Awal hubungan ini pun ga semulus hubungan orang lain, penuh pengorbanan dan air mata. Ini jujur, disini gue bak simalakama. Tapi alhamd ada 1 sahabat yang ampe sekarang masih support hubungan ini.

Mungkin ga banyak yang tau awal dari hubungan ini kalo gue banyak berkorban perasaan, tapi alhamd lagi gue punya sahabat yang sangat support, mereka tau banget posisi gue gimana. hug buat kalian ()

Ternyata sesuatu yang diawali buruk tak selamanya berjalan buruk. setelah berjalan sekian tahun, hubungan ini masih baik, setahun belakangan ini kita menjalani hubungan jarak jauh, bahasa gaulnya LDR (katanya).

Sampai detik ini jarak 160 km tidak jadi masalah walau terkadang dihiasi riak kecil. Dibekali rasa saling percaya mungkin ini kiatnya, ga usah saling curiga aja itu udah cukup selama kepercayaan dijaga. Seperti LDR lainnya yang tiap hari telfonan, sms-an etc, hubungan ini ga ! Paling nelfon sekali seminggu, daily nya cuma bbbm-an pagi ama malam, siang jarang banget karna masing masing punya kesibukan. Saling pengertian ini jauh lebih penting.

Dia orang pertama di hati ini, dan berharap jadi yang trakhir. berharap gue lah tulang rusuknya yang hilang. 

Prinsip gue biar kan semua mengalir apa adanya, air yang disungai pasti akhirnya sampai di hulu, tapi kita ga tau hulunya yang mana, cuma Dia yang tau!!

ALLAH knows the best, let it flow!

Riinavierg

Tuesday, November 22, 2011

mama aku rindu

Posted by Rina Purnama Sari at 8:51:00 pm 0 comments
Mama
Rindu ku ini terlalu membuncah
Begitu berhasrat  mencium hawa tubuhmu yang penuh sayang
Tapi lagi lagi lorong jarak ini

Jauh darimu ku merasa lebih tegar
Jauh dari mu ku lebih merasakan cinta
Jauh dari mu membuatku tahu arti rindu
Dan jauh dari mu baru ku tahu betapa ku mencintaimu

Rindu melihat kulit mu yang mulai kelam
Rindu usapan tanganmu yang mulai kasar
Rindu dekapan hangatmu

Mama
Disini na belajar tegar
Disini na belajar ikhlas
Dan disini na belajar sabaar

Tapi rasa rindu ini lebih kecil dibandingkan mimpi na
Mimpi mama
Mimpi kita

Love you MOM








Monday, November 21, 2011

cinta itu bukan hanya ini

Posted by Rina Purnama Sari at 10:06:00 pm 0 comments
Sumatera jawa bukan hal yang mudah
Pergulatan jiwa yang begitu kuat
Bertarung di tengah hempasan deruan angin

Ini cinta, ini sayang
Keinginan bersentuhan langsung dengan jarak
Seolah iri melihat gerakan bibir ini

Oke, ini pilihan
Egois diri ini jika megeluh





 

Adorable Part Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos