Sunday, February 10, 2013

Dia kelak

Posted by Rina Purnama Sari at 4:14:00 pm
Hari silih berganti, usia pun kian merangkak naik. Tak dapat dipungkiri setiap insan ditakdirkan untuk melewati fase demi fase dalam hidupnya, begitupun aku. Akan ada fase dimana kedewasaan mulai menuntut tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, keluarga. Saat dimana ego sendiri harus dipendam demi kebaikan bersama. Saat dimana dua pemikiran harus dijadikan satu.
Terlalu dini emang memikirkan ini namun ga ada salahnya kan ketika kita memimpikan hal yang terbaik buat fase terpanjang dalam hidup kita?
Siang tadi seorang nenek nenek yang masih saudara dekat ngomong sama orang lain yang kebetulan sedang berkunjung ke rumah "sebenarnya seumuran dia (Aku) udah pantas untuk berkeluarga ..................... " Iya, itu pembicaraan mereka dengan objek anak 21 tahun, Aku!
Ga aneh emang kalo mereka ngomong seperti itu, udah banyak kok teman seumuran yang udah nikah dan kemana-mana udah gendong buah hatinya, bahkan ada yang lebih kecil dari aku udah punya anak umur 2 tahunan. Dan banyak juga yang udah ditinggalin suaminya, tentunya dengan umur yang masih cukup belia harus berjuang sendiri ngebesarin anak-anaknya, kebayang kan SENGSARAnya gimana?
SALUT sama mereka yang udah berani ngambil keputusan terbesar dalam hidupnya !! :)
Disaat mereka telah lebih awal memulai memasuki fase terpanjang dalam hidupnya, aku masih dengan manja begelantungan dengan orang tua. Minta dimasakin makanan ama Mama ketika mereka udah dimintain makanan oleh anaknya, minta uang jajan ketika mereka udah dimintain jajan sama anak-anaknya, dan masih terlelap nyaman disaat mereka sering terbangun demi anaknya dimalam hari. Iya, aku sangat beruntung dibandingin mereka.
Aku bersyukur masih ada di fase ini, fase dimana bisa leluasa menikmati kebahagiaan bersama sahabat-sahabat, masih hectic dengan kegilaan dan kekanak-kanakan kita, masih bisa nonton televisi sambil nungguin Mama pulang bawain makanan kesukaan, masih bisa ngembangin diri, dan masih bisa menikmati dengan leluasa betapa indahnya fase ini lebih lama dari mereka.
Aku telah mematok di usia berapa aku akan memasuki fase itu, tentunya tidak dalam waktu dekat, masih banyak hal yang harus aku jalanin, semoga!
Dan aku percaya cerita-cerita Mama, berkeluarga itu ga gampang, ga semudah yang dibayangin. Akan ada hal-hal yang dikorbankan sekuat apa pun ego kita. Apalagi kita seorang istri, harus mengabdi penuh kepada suami. Akan banyak pertentangan yang menuntut kedewasaan dalam menyikapinya. Aku percaya.
Dan ketika kelak fase itu datang, aku berharap dia adalah pendamping terbaik yang dikirimkan-Nya kepadaku, pendamping terbaik yang mampu menjaga janjinya di fase terpanjang dalam hidupku. Pendamping yang mampu menghadirkan senyum senyum indah, ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan.  Pendamping yang akan hanya mengandeng tanganku hingga kapan pun tanpa terbersit sedikitpun mencari tangan lain. Pendamping yang mampu mengajak aku ke arah yang lebih baik, dan yang terpenting pendamping yang mampu mencintai orang tua ku seperti aku mencintai mereka. Keluarga yang indah keluarga yang mampu berjalan seiringan bukan?
Dan begitupun aku!!

Kamu kelak yang akan menjadi aku dan aku akan menjadi kamu, KITA



0 comments:

Post a Comment

 

Adorable Part Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos